Tentang   |   Kursus   |   Forum   |      
Indo   |   Eng   |   Daftar atau Masuk

BALI KENCANA DEV

Profesional Website & Mobile App Development

Kategori


  • Semua Kategori  
  • Wedding / Invitation  
  • E-Commerce  
  • Company Profile  
  • Mobile App  
  • Landing Page  

Project Kami


  • Portofolio 1
    Portofolio 2
    Portofolio 3

 

alur-design-ui-ux »

Workflow Design UI UX


Workflow Design UI UX
9 Workflow Design UI / UX

1. Riset UX
Riset yang dilakukan dalam UX adalah langkah awal yang penting dalam membuat desain yang baik. Banyak riset yang dilakukan untuk memahami apa yang diperlukan oleh para pengguna.
Setiap UX researcher harus melakukan riset  UX lewat sejumlah cara, baik itu dengan cara user interview ataupun survey secara online. Data yang dikumpulkan juga bisa menggunakan data kuantitatif dan kualitatif.

2. Membuat Information Architecture
Bila riset UX berhasil dilakukan, maka tahap selanjutnya adalah dengan membuat information Architecture atau IA produk. IA adalah proses dalam menyusun struktur berbagai bagian website dan juga aplikasi. IA akan mempermudah tim untuk bisa memahami konsep produk.
Dalam membuat IA, maka Anda memerlukan hasil riset UX. Hasil tersebut bisa diperoleh dengan cara card sorting, yakni dengan memilah dan juga menentukan persona pembeli atau yang disebut dengan buyers persona. Hasil riset tersebut mampu membantu Anda dalam membuat struktur produk dengan berdasarkan perspektif para pengguna.

3. Membuat Wireframe
Proses selanjutnya adalah proses wireframing yang merupakan sketsa visual dari suatu suatu produk tertentu. Sketsa ini pun akan menunjukkan alur informasi untuk para pengguna agar bisa menggunakan produk tersebut. Di sinilah UX Desainer berperan dalam membuat rancangan desain.

4. Mengatur UX flows
Selanjutnya, Anda harus mengatur alur suatu produk yang digunakan oleh para pengguna. Alur ini dibuat dengan berdasarkan pendekatan UX agar nantinya pengguna bisa nyaman dalam menggunakan produk. Alur atau flow ini nantinya harus didokumentasikan agar para developer bisa dengan mudah mengembangkan produknya.

5. Membuat Prototype Desain UX
Tahap selanjutnya adalah membuat prototipe desain yang sesuai dengan desain wireframe dan flow atau alur yang sebelumnya sudah dibuat. Dalam membuat prototipe desain, Anda bisa memanfaatkan aplikasi MockPlus, Adobe XD, Invision, dan masih banyak lagi.

6. Membuat Design System
Sistem desain dibuat agar bisa menyimpan berbagai komponen desain di dalam suatu library tertentu. Dalam tahapan ini, diperlukan kolaborasi antar desainer UI dan tim developer. Desainer UI akan mulai membuat elemen desain dan tim developer akan membuat komponen library, seperti menggunakan Javascript, CSS, HTML, dll.
Dengan kehadiran sistem ini, maka proses pembuatan desain akan berjalan lebih efisien dan lebih efektif karena elemen desain yang sudah tersedia.

7. Mendesain User Interface
Dalam tahapan ini, seorang UI designer akan mulai bekerja mendesain tampilan produk yang menarik. Dalam tahap ini, dilakukan juga implementasi dari proses wireframe yang sebelumnya sudah dibuat.
Sementara itu, UI designer akan mulai mempercantik sketsa dengan menggunakan kombinasi tipografi, warna, dan juga transisi antar halaman dengan menggunakan berbagai elemen yang sudah dibuat sebelumnya. Dalam tahapan ini desainer UI juga harus memperhatikan berbagai prinsip desain UI.
Mereka bisa menggunakan aplikasi Adobe Photoshop, Adobe Illustrator, Sketch App, dan berbagai aplikasi desain lainnya.

8. Proses Pengembangan produk oleh Developer
Lalu, tahap pengembangan produk dilakukan oleh developer. Dalam tahapan ini, desain yang sebelumnya sudah lulus uji coba dan didesain oleh desainer UI akan mulai dikembangkan oleh tim pengembang atau developer.
Walaupun sudah masuk ke dalam tahap pengembangan, namun tugas desainer UI UX tidak berakhir begitu saja. Tim pengambang bisa terus melakukan kolaborasi dan juga komunikasi dengan tim desainer agar bisa terus mengatasi permasalahan bersama bila ditemukan adanya masalah.

9. Design Usability Test
Jika suatu produk sudah bisa dibuat dengan tampilan yang baik, maka produk tersebut pun sudah mulai bisa dirilis. Tapi sebelum benar-benar dirilis ke publik, produk tersebut harus melalui proses uji coba dengan memberikan skor di setiap fitur desain produk tersebut.
Bila proses uji coba sudah dilakukan, desain tersebut akan memperoleh saran dan kritik dari para pengguna. Desain tersebut selanjutnya akan dites dan direvisi hingga menjadi suatu desain yang nyaman dan juga diperlukan oleh para pengguna

 


Share :